Pages

Thursday, August 13, 2020

Program Bantuan Tunai Rp600 Ribu: Menanti Kolaborasi Ciamik Muhadjir Effendy dan Erick Thohir.

Pemerintah akan memberikan bantuan bagi karyawan swasta dengan gaji dibawah Rp5 juta per bulan sebesar Rp600 ribu selama empat bulan.

Kabar ini disampaikan secara resmi oleh Ketua pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PAN) Erick Thohir, pada Kamis 6 Agustus 2020.

Sebagai seorang guru di dua sekolah swasta dengan total gaji Rp480 ribu per bulan, tentu saya bahagia bukan kepalang. Seketika saya terbayang Erick Thohir berdiri di sebuah batu besar dengan latar matahari yang menyinarinya dari belakang, tak lupa langit jingga mengisi ruang di kiri dan kanan beliau.

Bukan hanya saya, kabar gembira ini tentu memberi kebahagiaan tak tergambar bagi rekan-rekan saya sesama guru ngenes, yang digaji hanya secukup beli nasi tanpa sayur dan lauk selama sebulan.

Uang Rp600 ribu itu besar! Besar banget, sampai kami bisa melengkapi nominal di slip gaji kami menjadi satuan juta. Menambah rasa percaya diri kami jika ditanya, "Berapa gajimu?" Kami jawab dengan busung dada, "Jutaan!"

Tapi rasa khawatir mulai muncul ketika batuan itu memiliki syarat-syarat, setidaknya masih satu syarat yang disampaikan, yaitu penerima bantuan adalah peserta BPJS dengan iuran per bulan di bawah Rp150 ribu.

Untuk syarat iuran BPJS, saya masih aman. Saya adalah peserta BPJS kelas paling wahid, kelas tiga! Kelas boleh memakai angka paling wahid, tapi besaran iuran tentu saja paling uncit.

"Fokus bantuan pemerintah kali ini adalah 13,8 juta pekerja non-PNS dan BUMN...," begitu kata juru selamat kita. Bahkan kita harus bersaing untuk masuk kuota 13,8 juta. Apakah saya dan guru-guru lain akan masuk? Tidak masalah, tak masuk pun nasib kami memang begini, sebagai biri-biri yang tersesat di dunia pendidikan.

Sebenarnya, ada berapa syarat sih? Jangan-jangan ada sepuluh? Apakah harus mengirim portofolio slip gaji, atau harus mendesak Pak RT untuk menerbitkan surat keterangan miskin?

Secara pribadi saya sangat mengharapkan belas kasih dari juru selamat kali ini, berdoa semoga mendapat bantuan Rp600 ribu. Supaya saya percaya diri untuk segera berkeluarga. Semoga tidak ada lagi keraguan untuk bagaimana beli sayur dan lauk, karena gaji selama ini cuma cukup untuk beli beras thok!

Tidak sejalan dengan berita tentang ucapan Muhadjir Effendy tentang keluarga miskin.

"Sesama keluarga miskin besanan kemudian lahirlah keluarga miskin baru sehingga ada pemotongan mata rantai keluarga miskin, kenapa? Karena kemiskinan itu dasar basisnya adalah di dalam keluarga," ucap mantan Mendikbud ciamik ini.

Ucapan mantan Mendikbud ini membuat saya merasa terenyuh, bahkan tergugah! Apakah saya harus mengkhianati juru selamat Erick Thohir dengan menolak bantuan Rp600 ribu itu? Karena kalau saya terima, bisa saja saya akan menikah. Seperti kata Pak Muhadjir, akan ada keluarga miskin baru.

Bayangkan, wanita mana yang mau menikah dengan saya yang hanya bergaji Rp1.080.000,00 (Rp480 ribu + Rp600 ribu)? Sudah hampir dipastikan bahwa wanita itu juga miskin, dengan ucapan menerima, "Iya mas, kita usaha sama-sama."

Saya merasa Pak Muhadjir adalah orang yang sangat visioner dan memiliki basis penalaran akademisi top-markotop! Jelas saja, beliau itu mantan Rektor dan Mendikbud! Bahkan beliau pernah mengajukan gagasan agar bapak-bapak TNI di perbatasan ditugaskan sebagai guru di sekolah yang kekurangan guru. Sederhana basis pemikirannya, TNI di perbatasan itu gak banyak yang kontak senjata kok, malah lebih sering main burung kicau dan ayam jago di pos batas.

Bagaimana ini, saya harus berpihak pada siapa? Erick Thohir sebagai juru selamat ekonomiku? Kepada Muhadjir Effendy yang visioner dan make sense banget? Demi langkahku menuju masa depan melalui tambahan gaji, atau demi bangsa Indonesia agar angka keluarga miskin tidak bertambah?

Lebih baik menunggu saja, siapa tahu kolaborasi dua orang petinggi negeri ini bisa nyambung. Barangkali, melalui syarat-syarat selanjutnya yang akan diumumkan Erick Thohir akan ada keselarasan visi dan misi mereka berdua.

Bisa jadi, syarat selanjutnya bagi penerima bantuan Rp600 ribu adalah bagi mereka yang berstatus keluarga miskin dan calon keluarga miskin. Demi pemulihan ekonomi dan manfaat nyata bagi masyarakat, semoga kolaborasi mereka mampu membuat biri-biri yang tersesat di negeri ini semakin mencintai Indonesia.

No comments:

Post a Comment